Aquafarm memiliki komitmen untuk mematuhi berbagai peraturan yang ada. Salah satunya, Aquafarm telah memiliki Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (DPPL) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 12 tahun 2007. Dokumen tersebut mengatur kajian dampak usaha terhadap lingkungan dan langkah-langkah pengelolaan untuk mencegah pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
Pemantauan terhadap kondisi air di sekitar keramba jaring apung (KJA) Aquafarm dan di landing site di Ajibata dilakukan secara berkala (6 bulan sekali), bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumatera Utara. Sementara itu, laboratorium milik perusahaan juga melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air yang dilakukan setiap bulan, sedangkan pemantauan sedimen dilakukan sesuai kebutuhan.
Dalam kegiatannya, Aquafarm juga menerapkan teknologi dan prosedur budidaya ikan yang baik, antara lain dengan menggunakan pakan apung, tidak menggunakan obat-obatan terlarang, memberikan pakan sesuai dengan standar FCR (feed conversion ratio) sehingga pakan dikonsumsi
secara maksimal oleh ikan, segera mengangkat ikan yang mati, serta melakukan penyedotan feses/kotoran ikan di sekitar KJA. Langkah-langkah ini dilakukan untuk meminimalkan polusi di perairan di wilayah budidaya.
Pemantauan rutin yang dilakukan Aquafarm serta penggunaan teknologi yang ramah lingkungan membuat kadar DO (oksigen terlarut dalam air), T-PO4 (total fosfat dalam air), COD (kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan dalam air), pH (tingkat keasaman air) sesuai dengan baku mutu air yang tercantum di dalam Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001.
Tumbuh Bersama Masyarakat
Misi Aquafarm dalam menjalankan kegiatan usahanya adalah berkembang bersama masyarakat untuk menghasilkan ikan tilapia kelas premium yang siap ekspor.
- Dari seluruh karyawan Aquafarm yang jumlahnya lebih dari 4.000 orang, sekitar 600 orang diantaranya diperkerjakan di Jawa Tengah, dan selebihnya di Sumatera Utara. Dari jumlah tersebut, 90% adalah penduduk sekitar Danau Toba dan sekitar 75% penduduk setempat di Serdang Bedagai.
- Aquafarm menyewa kapal milik masyarakat setempat untuk melakukan transportasi pakan ikan ke gudang, dan truk untuk transportasi ikan. Ini dilakukan agar perusahaan dapat berkembang dengan masyarakat setempat.
- Dari segi lingkungan, pengolahan ikan di Serdang Bedagai memanfaatkan sisa lemak ikan sebagai biofuel untuk pabrik pakan. Dengan demikian penggunaan solar perusahaan dapat dikurangi dengan signifikan.
- Secara rutin perusahaan juga melakukan penaburan benih ikan mujahir, penanaman pohon cemara, pembersihan sampah dan gulma air dengan menggunakan kapal Aquaclean, serta perbaikan jalan.
- Dalam bidang pendidikan Aquafarm telah memberikan bantuan rutin kepada guru honor untuk membantu ketersediaan guru-guru di lingkungan sekitar perusahaan. Pada tahun 2012 ada 18 guru honor yang dibiayai oleh Aquafarm.
No comments:
Post a Comment